Jumat, 09 September 2022

Ghoib Nisbi

Meramal apa yang akan terjadi besok, bila itu dilakukan tidak berdasarkan sunatullah, seperti yg dilakukan oleh peramal melalui perbintangan, tarot, dll maka itulah yang disebut dengan kemusyrikan.

Tetapi bila kita berkata besok insya Allah kamu akan sempuh, tidaklah termasuk ke dalam mengetahui hari esok, apa yang kita ungkapkan berdasarkan kumpulan-kumpulan fakta dan ciri-ciri yang telah menjadi sunatullah, misalnya seseorang yang sakit dikatakan sembuh bila dokter melihat faktor pencetus penyakitnya (virus misalnya) telah berkurang, atau kita mengatakan kamu akan masuk surga, bila kita melihat keshalihan yang dilakukannya, kita tidak termasuk mengungkap yg ghaib, tetapi menyampaikan fakta berdasarkan apa yg telah diterangkan Allah.

Kesimpulan: Bila sesuatu yang ghaib, memiliki potensi dapat diungkap dengan menggunakan sunatullah (berdasarkan riset, penelitian dan keahlian) maka ia akan masuk ke dalam ghaib nisbi, yang suatu saat dapat diprediksi terlihat/terjadi, tetapi terlihatnya atau terjadinya setelah diciptakan oleh Allah.
Sedangkan bila keghaiban itu tidak memiliki potensi untuk diungkapkan oleh sunatullah, kecuali hanya dengan keterangan Quran dan atau hadits, atau telah terjadi maka ia akan masuk ke dalam ghaib absolut, dan tidak ada faidahnya sama sekali kita berusaha keras untuk mengungkapkannya.
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, bila itu menjadi sebuah kebenaran, maka tidak ada secuilpun peranan saya di dalamnya, semuanya kehendak Allah, sedangkan bila ini menjadi sebuah kekhilafan, maka tidak ada secuilpun itu perbuatan Allah, itu semata-mata adalah kedhaifan saya.
Wallahu a’lam

0 komentar:

Posting Komentar